CANBERRA --Ini kisah seputar pencarian bakat atlet Australia yang akan dikirim ke olimpiade.
Tidak seperti banyak orang tua lainnya di Canberra, Bobby Farquhar, terus mendorong anak laki lakinya bertarung. Tapi itu adalah bagian dari rencananya untuk memberikan kesempatan olahraga. “Sangat aneh, saya pelatihnya dan saya ayahnya,” kata Farquhar.
“Saya melihat anak saya dipukuli kepalanya, tapi mereka menggunakan pelindung kepala di seusia mereka dan diawasi,” jelasnya.
Putranya Adrian Farquhar, 15 tahun, adalah atlet tinju di kelompok berbakat dan baru baru ini bertanding di Kejuaraan Tinju Dunia Junior di Ukraina. Adrian mengungkapkan kalau dia penggemar olahraga lari sebelum dia memilih naik ring sekitar dua setengah tahun lalu.“Dulu saya pelari 100 meter, ayah saya dan saya berpikir akan lebih baik kalau saya bertinju untuk menguatkan tubuh saya,” cerita Adrian.
“Ini olahraga yang hebat, saya menyukainya.”
Institut Olahraga Australia (AIS) di Canberra mengharapkan banyak atlet atlet muda mengikuti langkah yang sama dan mencoba olahraga petarung.
AIS akan menggelar seleksi untuk tinju dan judo di seluruh negeri selama bulan Oktober dan November sebagai bagian rencana target untuk atlet berusia antara 15 dan 27 tahun.
Langkah tersebut juga menjadi bagian strategi jangka panjang untuk mendorong atlet ke tingkat yang lebih tinggi, mendorong transisi mereka ke olahraga baru dan jalan cepat menuju sukses.
Direktur AIS, Matt Favier, mengungkapkan tujuan pencarian untuk menemukan para peraih medali emas Olimpiade.
Menurutnya kesempatannya bisa sangat sempurnya buat para atlet yang unggul di olahraga di luar Olimpiade, seperti liga rugby, sepakbola Australia, netball dan seni bela diri. “Ada 53 ajang kesempatan medali untuk dikejar,” ujar Favier.
“Kami tidak percaya Australia mendapat bagian yang adil dari (perolehan) medali tersebut,” lanjutnya.
Dia juga yakin terdapat banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengajak mereka yang berbakat di seluruh Australia, baik yang aktif fi olahraga maupun bakat anyar yang belum menganggap kesempatan mengejar kesuksesan di Olimpiade dan Paralimipiade.
Pakar olahraga AIS David Martin mengatakan seleksi akan dilaksanakan berjenjang dengan fokus pada kemampuan, fisik dan karakter atlet. "Kami sudah terhubung dengan beberapa rekan-rekan kami di Pertahanan dan kita sedang melihat teknik seleksi dan evaluasi protokol yang memungkinkan kami untuk melihat karakter atlet,” ungkap Martin.
Nantinya setiap tiga bulan mereka akan kembali ke AIS untuk evaluasi lanjutan dan idenya adalah program jalur cepat mendorong mereka kembali ke olahraga yang mereka sukai ke tingkat paling tinggi.
Uji coba seleksi untuk olahraga tempur akan dilaksanakan didelapan lokasi di seluruh Australia termasuk Perth, Canberra, Bendigo Melbourne, Brisbane, Gladstone, Sydney dan Adelaide.