REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS--Presiden Suriah Bashar al-Assad akan tetap berkuasa. Tak hanya itu, kata Menteri Informasi, Omran al-Zohbi, Selasa (1/10) Assad bahkan memiliki hak memutuskan mencalonkan diri kembali dalam pemilihan umum pada tahun depan.

"Suriah tetap pada tempatnya: negara, bangsa, rakyat dan presiden. Ini pilihan rakyat Suriah," kata Zohbi kepada wartawan.

Seluruh rakyat mendukung Presiden Bashar al-Assad adalah presiden negara ini, oposisi, apa pun yang terjadi, apa pun yang dikatakan Amerika Serikat maupun para pengkhianat," katanya.

Kemelut meletus di Suriah 30 bulan lalu setelah pemerintah Bashar melakukan tindakan keras terhadap protes yang diilhami Arab Spring menuntut perubahan politik.

Pemerintah tetap menyalahkan "teroris"--istilah Suriah bagi penentang Assad--yang didukung pihak asing. Suriah menuduh keduanya  bersekongkol melakukan aksi kekerasan yang melanda negara tersebut sejak protes terjadi.

Zohbi mengatakan hak presiden untuk memberikan satu keputusan" tentang apakah ia akan mencalonkan diri bagi masa jabatan baru pada pemilu pertengahan tahun 2014, saat mandatnya akan berakhir.

Ikuti Whatsapp Channel Republika