REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walau merilis album di bawah label asing Grooveyard Records, band Gugun Blues Shelter tetap memilih rekaman di Indonesia. Mengapa demikian?
"Karena mahal, dan alat-alatnya sama saja," tutur drummer Bowie, saat ditemui di peluncuran album baru Grooveyard Records, "Soul Shaker".
Bowie mengemukakan, bandnya belum pernah merekam album di studio di luar negeri, kecuali saat tampil langsung di BBC London. Padahal, Gugun Blues Shelter berulang kali mengadakan tur di luar negeri.
Distribusi album mereka di Indonesia dipegang label Demajors, dan album terbaru Gugun Blues Shelter sepenuhnya di Indonesia. Bowie menilai, rekaman di luar negeri lebih dipengaruhi faktor sumber daya manusia dan gengsi.
Namun demikian, ia berpendapat, kemampuan orang Indonesia tidak kalah dengan kualitas orang asing, bahkan Gugun Blues Shelter di album baru menggandeng penata suara (sound engineer) Indra Q.
Bekerja sama dengan sound engineer dari Indonesia, dikemukakannya, juga harus mendapat persetujuan dari labelnya yang berkantor pusat di Rochester, New York, Amerika Serikat (AS). "Karena ini label di AS, kita pengen ini lho, di Indonesia ada," ujarnya menambahkan.
"Soul Shaker" adalah album ketujuh Gugun Blues Shelter yang hari ini diluncurkan di Jakarta.
Gugun, vokalis dan gitaris, mengatakan bahwa di AS album mereka kebanyakan dijual dalam bentuk digital.
Kelompok musik beranggotakan Gugun, Bowie, dan Jono (bass) tersebut merencanakan tur di luar maupun dalam negeri untuk mempromosikan album terbaru mereka.