Rabu 02 Oct 2013 00:22 WIB

Obama Janjikan Tentara Tetap Dapat Gaji

Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama
Foto: AP/Charles Dharapak
Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam pesan video kepada tentaranya pada Selasa pagi mengatakan bahwa mereka akan tetap dibayar tepat waktu meskipun pemerintah tutup.

Obama sebelumnya menandatangani undang-undang darurat, memastikan bahwa gaji tetap dibayar untuk tentara, meskipun banyak kantor pemerintah tutup sesudah Kongres gagal meredakan sengketa dana besar pemerintah pusat, lapor AFP.

"Sayangnya, Kongres belum memenuhi tanggung jawabnya dan gagal meluluskan anggaran," kata Obama, dalam pesan disiarkan di jaringan Penyiaran Angkatan Bersenjata.

"Jika Anda bertugas dalam bahaya, kami memastikan Anda mendapatkan yang Anda perlukan untuk menyelesaikan tugas," katanya.

"Ancaman terhadap keamanan negara kita tidak berubah dan kami memerlukan Anda siap untuk kedaruratan apa pun," kata Obama.

Tapi, Presiden memperingatkan bahwa banyak kontraktor sipil tak penting, tidak seperti rekan berseragam mereka, tidak akan dibayar.

"Saya tahu hari ke depan dapat berarti lebih tidak pasti, termasuk kemungkinan cuti, dan saya tahu itu datang di atas cuti, yang banyak dari Anda sudah jalani pada musim panas ini," kata Obama.

"Anda dan keluarga layak mendapat lebih baik daripada ketidak-bergunaan, yang kita lihat di Kongres," katanya.

"Saya akan terus bekerja untuk membuat Kongres membuka kembali pemerintah kita dan membuat Anda kembali bekerja secepat mungkin," demikian Obama.

Direktur anggaran Gedung Putih pada Senin malam memerintahkan badan federal mulai tutup sesudah Kongres gagal meloloskan anggaran untuk mencegah pemerintah tutup.

"Lembaga pusat sekarang harus melaksanakan rencana tutup karena tidak ada dana," kata Sylvia Mathews Burwell, direktur Bagian Manajemen dan Anggaran Gedung Putih, dalam perintahnya.

Perintah itu dikeluarkan 10 menit sebelum pemerintah Amerika Serikat secara resmi kekurangan uang setelah sehari kemarahan berbahaya antara Dewan Perwakilan Rakyat, yang dikuasai partai Republiken, dengan Senat, tempat Demokrat adalah bagian besar. Republiken menginginkan Presiden Obama menunda kegiatan jaminan kesehatan.

Burwell mendesak Kongres meloloskan anggaran kegiatan sementara sesegera mungkin untuk memungkinkan lembaga pemerintah buka kembali.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement