REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Indonesia mengharapkan krisis multidimensi yang melanda Mesir saat ini segera berakhir untuk menata masa depan yang lebih baik.
"Sebagai negara sahabat dekat, Indonesia berharap Mesir dapat segera bangkit kembali untuk mencapai pembangunan dan kesejahteraan rakyat," kata Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi dalam sambutan Resepsi HUT Proklamasi Kemerdekaan RI dan HUT TNI di KBRI Kairo, Selasa (1/10) malam.
"Tak bisa dipungkiri, cobaan yang dialami Mesir sekarang ini cukup menyedihkan. Namun dengan usaha keras rakyat Mesir bisa bangkit kembali dari krisis tersebut," ujarnya. Dubes Nurfaizi menggarisbawahi masa sulit yang dialami Mesir pasca Revolusi 25 Januari 2011 yang menumbangkan rezim Mubarak disusul Revolusi 30 Juni 2013 yang melengserkan Presiden Mohamed Mursi.
Terkait hubungan bilateral, Nurfazi mengemukakan bahwa Mesir senantiasa berada di tempat khusus dalam sejarah Indonesia sebagai negara pertama mengakui kemerdekaan RI, yang kemudian mendorong pengakuan global terhadap proklamasi 17 Agustus 1945.
Dubes menuturkan, Indonesia dan Mesir kaya akan keragaman budaya, dan kesamaan tersebut juga potensial untuk kerja sama yang lebih kuat di bidang sosial dan budaya. Saat ini Mesir merupakan rumah bagi lebih dari 4.000 orang Indonesia yang sebagian besar adalah mahasiswa di sejumlah universitas terkemuka.
Menyinggung kerja sama ekonomi kedua negara, Dubes menjelaskan, hubungan perdagangan menunjukkan tren menurun akibat dampak dari resesi global. Ia mencontohkan, kerja sama perdagangan Indonesia-Mesir pada 2012 tercatat 1,23 miliar dolar AS atau menurun dibanding tahun sebelumnya mencapai 1,59 miliar dolar.