REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -– Kondisi kali di Surabaya mulai tercemar. Dugaan sementara, sejumlah pabrik industri dari luar daerah yang membuang limbah cair produksinya ke perairan, memiliki pH di bawah standar.
Pantauan Tim Patroli Air Terpadu, Selasa (1/10), empat pabrik tersebut yakni, AL di Mojokerto, UN dan WR di Gresik, serta SA di Sidoarjo. Namun, sampel fokus pada AL dan UN yang dinilai memiliki pH rendah. “Normalnya pH 6-9 tapi kadar pH AL dan UN drop, masing-masing 5,77 dan 5,32 atau bersifat asam,” kata petugas Lab PJT I, Sawaludin usai melakukan pengecekan.
Dia menambahkan, pada AL, limbah diambil pukul 12.35 WIB dengan temperatur suhu mencapai 30,1 derajat celcius, sedangkan UN 33,2 derajat celcius pukul 15.25 WIB. Hasil uji limbah ini kemudian diuji Lab Perum Jasa Tirta (PJT) I, Malang.
Wakil Perusahaan AL, Timoti Antonio mengatakan, pH limbah sisa produksi menjadi drop karena sedang meproduksi dengan bahan ketan sehingga asamnya tinggi. Dia menambahkan, ke depan akan memperbaiki kinerja IPAL agar limbah tidak mencemari lingkungan.
Manager UN, Supragono mengatakan, pihaknya tengah proses perbaikan IPAL. Sedangkan izin pembuangan limbah cair, kata dia, belum diajukan karena dokumen belum lengkap dan limbah tak sesuai baku mutu. “Dalam waktu pekan ini, kami akan mendatangi BLH Gresik untuk mengurusnya,” ujarnya.