REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Perang di Suriah terus memakan korban. Data terbaru menyebut korban tewas dalam perang saudara di Suriah mencapai 115.206 orang. Korban tewas tersebut didata oleh Pengawas HAM Suriah.
Jumlah korban dikumpulkan dari 18 Maret 2011 sampai 30 September 2013 atau sejak awal konflik hingga 30 bulan kemudian. Di antara mereka yang tewas adalah 47.206 pendukung Presiden Bashar al-Assad dan 23.707 militan yang melawannya. Dari jumlah itu, 28.804 merupakan tentara umum, 18.228 orang lainnya merupakan militan pro-rezim dan informan.
Sebanyak 174 orang yang tewas berasal dari Hizbullah yang berperang membela al-Assad di Suriah. Sementara di sisi oposisi, 17.071 korban tewas yang berasal dari warga sipil yang memilih memegang senjata untuk memberontak melawan rezim.
Selain dari itu, sebanyak 2.176 orang merupakan tentara yang membelot, dan 4.460 orang merupakan militan asing atau yang tidak teridentifikasi. Warga sipil yang tewas dalam perang sebanyak 41.533 orang. Di antara korban tewas tersebut terdapat 6.087 anak-anak dan 4.079 wanita. Kelompok tersebut juga mengatakan ada 2.760 korban tewas yang tidak teriidentifikasi.
Data tersebut belum termasuk orang yang ditahan rezim yang menurut aktivis jumlahnya mencapai puluhan ribu. Jumlah tersebut juga tidak termasuk lebih dari 3.000 tentara yang ditahan oleh oposisi. Dalam laporan Al-Jazeera, edisi Selasa (1/10), konflik Suriah pecah pada Maret 2011. Sejak itu jutaan orang harus mengungsi.