REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Perusahaan plat merah PT Pertamina (Persero) mengharapkan komitmen pemerintah untuk tidak setengah hati mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia. Caranya adalah dengan menjadikan proyek-proyek EBT sebagai proyek komersial.
"Pertamina mendukung proyek-proyek EBT pemerintah dan perusahaan akan bertransformasi menjadi perusahaan energi (bukan hanya minyak dan gas)," ujar Komisaris Pertamina, Gigih Prakoso pada APEC Conference on Clean Renewable and Sustainable Use of Energy di Bali, Rabu (2/10).
Gigih mengatakan salah satu contoh EBT yang sedang ditangani BUMN energi itu adalah listrik geothermal. Pertamina akan meningkatkan produksinya dari 402 mega watt (MW) pada 2013 menjadi 512 MW pada 2014.
Pertamina juga berencana meningkatkan produksi EBT dari biodiesel menjadi 245 ribu barrel oil per day (bopd). Dalam hal ini, Pertamina akan bertindak sebagai katalis untuk melakukan diversifikasi energi.
Gigih mengatakan investasi dan proyek-proyek EBT di Indonesia sangat menjanjikan. Apalagi, penggunaan EBT di Indonesia saat ini baru mencapai 4.4 persen. Pertamina akan meningkatkannya lebih dari 17 persen. Ini didorong perkiraan bahwa produksi minyak Pertamina terus menurun dari tahun ke tahun.