Rabu 02 Oct 2013 12:53 WIB

Tiga Jurus Jitu Mengurangi Efek Negatif Kartel

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Stok Pangan (Ilustrasi)
Foto: BERITA JAKARTA
Stok Pangan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi dari UIN Syarif Hidayatullah, Iskandar Andi Nuhung melihat bahwa pemerintah masih bisa mengurangi efek negatif kartel agar tak semakin tumbuh subur. Caranya dengan mendorong perusahaan baru untuk masuk pasar. Lalu perlu juga dibuat undang-undang larangan kartel seperti di Amerika Serikat.

Terakhir, dengan merombak struktur pasar yang oligopolistik. "Kondisi ini tidak bisa dibenahi dengan hanya mengandalkan satu intitusi," katanya, Rabu (2/10).

Selain itu pemerintah harus menempatkan urusan pangan di pusat, bukan daerah. Urusan pangan harus ditangani bersama seperti misalnya urusan agama, maka harus ditarik ke pusat.

Lebih jauh, ia melihat bahwa praktek liberalisasi pangan sudah menyentuh masyarakat bawah. Misalnya saja, pengusaha berlomba membangun minimarket di pedesaan. "Kalau ada masyarakat yang jual tanah, lanngsung dibeli, jadilah dia tuan tanah," katanya.

Indikasi lain yaitu banyaknya fasilitas pedesaan yang mandek dibangun. Akibatnya distribusi pangan menjadi tidak lancar, perekonomian masyarakat desa pun tak berkembang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement