REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Gerindra di Komisi III, Desmond J. Mahesa tetap berpendapat Ruhut Sitompul tidak pantas menjadi Komisi III DPR. Menurutnya Komisi III DPR mesti dipimpin figur yang jujur.
"Masa pembohong mau memimpin. Istri dan anaknya tidak diakui," kata Desmond kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (2/10).
Selain menuding Ruhut pembohong, Desmond juga mengatakan sampai saat ini perkara hukum antara Ruhut dengan istrinya Anna Rudhiatna di Mabes Polri masih belum selesai. Dia akan mendesak Polri memeriksa Ruhut sekaligus mempertanyakan mengapa berkas perkara Ruhut yang sejak 2011 belum juga diselesaikan.
"Orang yang bermasalah hukum tidak layak memimpin komisi III. Jangankan jadi ketua komisi, jadi anggota komisi hukum saja perkaranya tidak jalan," ujarnya.
Desmond mengaku tidak takut dengan ancaman Ruhut yang akan membongkar kebusukan setiap personil di Komisi III. Sebaliknya Desmond justru menantang Ruhut membuka segala informasi negatif yang dimiliki Ruhut tentang dirinya. "Bongkar saja. Kalau orang mau jadi pemimpin kok main ancam," katanya.
Penundaan pemilihan Ruhut sebagai Ketua Komisi III DPR dianggap Desmond sebagai bentuk kompromi fraksi-fraksi terhadap Ruhut di Komisi III. Menurutnya kalau dalam proses pemilihan pertama saat itu ditempuh mekanisme voting maka dipastikan Ruhut akan kalah. "Kita tidak mau mempermalukan dia (Ruhut) dan Partai Demokrat," ujarnya.
Selain Ruhut maasih ada sejumlah anggota Fraksi Demokrat yang layak menjabat Ketua Komisi III. Mereka misalnya, kata Desmond, adalah Pieter Zulkifli, Edi Sitanggang, dan Didi Irawady. Desmond meminta andaikata besok Ruhut gagal menjadi ketua komisi, Ruhut sebaiknya introspeksi diri. "Kalau yang diajukan tidak bermasalah hukum kita setuju," katanya.