Rabu 02 Oct 2013 19:20 WIB

PKL Cicadas Keberatan Dipindah ke Kosambi

Rep: Djoko Suceno/ Red: Djibril Muhammad
Gubernur Ahmad Heryawan mengajak semua pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sekitar Lapangan Gasibu Bandung agar tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Foto: Istimewa
Gubernur Ahmad Heryawan mengajak semua pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sekitar Lapangan Gasibu Bandung agar tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Setelah pedagang kaki lima (PKL) Alun-alun, kini giliran PKL Cicadas yang menolak direlokasi ke tempat lain. Mereka bersedia dipindahkan ke bekas gedung Bioskop Hiburan Lama di Jl Ahmad Yani (Cicadas).

Saat ini bekas gedung bioskop tersebut menjadi lapangan futsal. Aspirasi tersebut mengemuka saat mereka (PKL Cicadas-red) bertemu dengan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, Selasa (1/10) malam di Pendopo Bandung, Jl Dalem Kaum.

Menurut penuturan Suherman, sesepuh PKL Cicadas, sebagian besar pedagang keberatan jika direlokasi ke daerah Kosambi. Alasannya, kata dia, lokasi tersebut jauh dari tempat mereka sekarang berjualan. Selain itu, mereka juga takut kehilangan pelanggan.

Ia mengatakan, PKL yang beroperasi di Cicadas merupakan penduduk setempat. Jadi jika direlokasi ke tempat yang lebih jauh akan mengalami kesulitan. "Kami yakin 80 persen PKL Cicadas keberatan jika direlokasi ke Pasar Kosambi," katanya.

Dikatakan Suherman, gedung bekas Bioskop Hiburan Lama di Jl Cicadas dan tembus ke Jl Kiaracondong (depan bekas Matahari), merupakan lokasi yang tepat untuk para PKL yang beroperasi di Cicadas. Selain lahannya cukup luas, imbuh dia, lokasi tersebut juga tak jauh dari tempat PKL sekarang berkualan.

"Perkiraan saya lokasi tersebut (bekas Bioskop Hiburan Lama-red) cocok untuk tempat PKL. Lahannya luas dan tak jauh dari tempat kami berdagang sekarang," katanya.

Pendapat serupa juga disampaikan Dade Rukman, tokoh masyarakat Cicadas. Menurut dia, bekas gedung bioskop tersebut lahannya cukup luas. Bila gedung tersebut dijadikan tempat untuk PKL, kata dia, sangat tepat karena posisinya masih di Cicadas.

Dengan diirelokasi ke gedung bekas bioskop, kata dia, pedagang tak akan kehilangan pelanggan. "Wajar jika PKL keberatan direlokasi ke Pasar Kosambi. PKL Cicadas memiliki karakteristik dan tak akan bisa direlokasi ke luar daerahnya," katanya.

 

Sepengetahuan Dade, lahan bekas bioskop tersebut merupakan tanah pemkot. Sebab sejak tahun 60-an sampai sekarang, lahan tersebut tidak pernah berubah fungsinya.

Kalau memang lahan tersebut aset pemkot, kata dia, maka peluang untuk merelokasi PKL Cicadas ke tempat tersebut sangat memungkinkan.

"Tinggal bagaimana pemkot membuat kebijakannya. Jika memang aset tersebut milik pemkot tentunya akan mudah mewujudkan keinginan PKL Cicadas. Soal lahan tersebut harus di cek terlebih dulu ke pemkot," katanya.

Dalam pertemuan di Pendopo, Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, melontarkan wacana memindahkan PKL Cicadas ke daerah Kosambi.

Namun demikian, kata dia, wanaca tersebut dipikirkan terlebih dulu oleh para PKL. ‘’Silahkan teman-teman memikirkan relokasi ke

Kosambi. Itu usulan PD Pasar. Jangan dulu dijawab sekarang. Ini baru gagasan saya dan perlu dibicarakan serta dilihat ke lokasi,’’ujar dia.

Selain soal OKL, kata Emil, persoalan sampah menjadi hal penting dan harus dicari solusinya. Ia meminta kepada PKL Cicadas untuk berperan aktif membersihkan sampah yang sering menumpuk di pinggir jalan.

Bila perlu, imbuh dia, dibentuk tim pemburu sampah oleh PKL Cicadas. Mereka bertugas memburu warga yang sengaja membuang sampah di pinggir jalan. "Saya ingin Cicadas bersih karena menjadi potret Kota Bandung," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement