REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kepala Polisi Daerah Jawa Barat, Irjen Pol Suhardi Alius, menyatakan imigran yang menjadi korban tenggelam di perairan laut Cianjur bukan awal pemberangkatannya dari wilayah pantai Jawa Barat (Jabar).
"Informasi terakhir yang kami dapatkan bahwa ini (imigran) masuknya, berangkatnya bukan dari wilayah Jabar," kata Suhardi usai peresmian markas Brimob Kabupaten Garut, Rabu (2/10). Menurut dia, imigran tersebut kemungkinan besar berangkat dari luar Jabar kemudian menyusuri pantai wilayah Jabar untuk menuju perairan negara Australia.
Kepastian daerah yang menjadi awal pemberangkatan imigran tersebut, kata dia, sedang dalam penelusuran kepolisian.
"Kejadian kemarin berangkat dari Jakarta bukan dari Bogor, jumlahnya cukup banyak," katanya.
Ia menuturkan, imigran yang hendak menyeberang dari Indonesia menuju Australia itu sudah tidak lagi berangkat dari pantai wilayah Jabar. Pengamanan sepanjang pantai di Jabar, kata dia, sudah ketat sehingga sulit bagi imigran untuk berangkat dari wilayah hukum Polda Jabar.
"Garis pantai kita panjang sekali. Tapi dari Sukabumi, Cianjur, Garut, pantainya sudah tidak tujuannya (imigran) lagi," katanya.
Sebelumnya puluhan imigran gelap asal negara Libanon, Pakistan dan Irak dilaporkan kapal yang ditumpanginya tenggelam di Perairan Agrabinta, Cianjur Selatan, Jumat, 27 September 2013. Hasil pencarian tim gabungan ditemukan jasad imigran tewas tenggelam sebanyak 42 orang. Seluruh jasad imigran dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta.