REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas U-19 Indra Sjafri tidak akan mengubah formasi permainan anak asuhnya pada laga kualifikasi Piala Asia 2014. Skuat Garuda Jaya tetap mengandalkan skema 4-3-3 untuk melumpuhkan permainan lawan.
Juru taktik asal Sumatra Barat tersebut beralasan, formasi menggunakan dua sayap dan satu striker di lini depan itu adalah formasi yang sangat cocok. Apalagi timnya memiliki para pemain sayap berkualitas. Kemampuan individu mumpuni dan juga memiliki kecepatan.
"Winger kita bagus semua. Kita punya Ilham Udin, Maldini Pali, Dinan Yahdian. Jadi buat apa kita pasang dua pemain di depan," kata Indra usai memimpin latihan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10) pagi.
Pola 4-3-3 memang selalu menjadi formasi awal timnas u-19 saat berlaga di Piala AFF U-19 2013 di Sidoarjo, Jawa Timur. Skema tersebut terbukti ampuh karena mampu membawa Indonesia keluar sebagai juara untuk mengakhiri penantian 22 tahun sepak bola Indonesia yang tak pernah menjadi kampiun di kompetisi bergengsi.
Di sayap kiri, Ilham Udin yang memiliki kecepatan di atas rata-rata rekan sebayanya, selalu merepotkan barisan pertahanan lawan. Pemain asal Lelei, Maluku Utara itu bahkan juga memiliki naluri tinggi untuk mencetak gol. Ilham menyumbangkan lima gol dari 14 gol yang diciptakan selama melakoni Piala AFF.
Di sisi kanan, peran Maldini Pali juga sangat penting. Walau pun tak mencetak gol, winger asal Mamuju, Sumatra Barat itu mampu menjadi faktor pembeda di lapangan. Bermodalkan kepiawaiannya dalam menggocek, Maldini kerap berhasil membongkar pertahanan lawan untuk menciptakan peluang bagi tim.
Serangan-serangan dari sisi sayap pun sepertinya tetap akan menjadi andalan timnas U-19. Itu terlihat jelas dalam sesi latihan pada Kamis (3/10) pagi di GBK. Pemain dibagi kedalam dua grup untuk menjalani simulasi pertandingan di bawah arahan Indra.
Grup yang berisikan pemain-pemain inti seperti Evan Dimas, Ilham Udin, Maldini, Hargianto, Hansamu, dan kiper Ravi Murdianto mendapat porsi lebih banyak untuk mematangkan simulasi serangan. Berawal dari umpan satu dua dari lini belakang, para pemain tengah kemudian diinstruksikan untuk melepas bola ke sisi sayap, baik itu ke Ilham ataupun Maldini.
Serangan kemudian di akhiri dengan umpan silang mendatar atau pun lambung. Para pemain tengah pun diinstruksikan untuk lebih merapat ke barisan pertahanan ketika umpan tersebut dilepaskan.
Indra mengatakan pola 4-3-3 hanya formasi awal. Sebab, formasi pun kerap berubah menjadi 4-5-1 di tengah jalannya laga. "Jadi memang situasional. Namun 4-3-3 memang formasi yang paling cocok untuk tim," ujar dia.