Kamis 03 Oct 2013 18:21 WIB

Mentan: Adik Wapres Bawa Importir Daging ke Kementan

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Djibril Muhammad
Mentan Suswono
Foto: Republika
Mentan Suswono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) RI Suswono pernah mendapatkan informasi mengenai kedatangan perempuan yang mengaku sebagai adik Wakil Presiden RI Boediono ke Kementerian Pertanian (Kementan).

Ia mendapatkan informasi itu dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Syukur Iwantoro.

"Saya juga cukup kaget dapat laporan dirjen peternakan, ada yang mengaku adiknya Pak Boed (Boediono)," kata Suswono, selepas menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi permohonan penambahan kuota impor daging sapi dengan terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (3/10).

Suswono sudah tidak begitu mengingat kapan dia mendapatkan informasi itu. Berdasarkan informasi dirjen, Suswono mengatakan, adik Boediono bernama Tuti.

Ia mengatakan, Tuti bukan pelaku usaha. Akan tetapi Tuti datang untuk memperkenalkan pengusaha kepada dirjen. "Memperkenalkan perusahaan yang ingin impor daging. Seperti itu," kata dia.

Mengenai nama perusahaannya, Suswono, enggan menyebutkannya. Namun, ia mengatakan, mengecek kebenaran mengenai sosok yang mengaku sebagai adik Boediono. Suswono pun kemudian berkunjung ke rumah Bunda Putri.

Sebelumnya Suswono pernah bertemu dengan Bunda Putri yang saat itu bersama adik wapres di Kalimantan Barat. "Maka dari itu saya konfirmasi kepada yang bersangkutan (Bunda Putri), karena dia yang kenal," kata dia.

Suswono mengatakan, Bunda Putri kemudian menghubungi Tuti. Berdasarkan informasinya dari Bunda Putri, menurut Suswono, memang adik Boediono itu yang datang menemui dirjen peternakan dan kesehatan hewan.

Ia mengatakan, Tuti memang memperkenalkan perusahaan yang berminta untuk impor daging. Namun, Suswono menyangkal jika kedatangan adik wapres itu bisa memengaruhi pejabatnya. "Dirjen saya tetap sesuai aturan main. Jadi tidak ada tindaklanjutnya," kata dia.

Saat ditanya berapa kali adik wapres itu menemui dirjen, Suswono mendapatkan informasi baru sekali. Namun, Suswono hanya ingin bisa memastikan mengenai sosok itu. Sehingga ia berusaha mengklarifikasi informasi tersebut. "Kami juga mengecek. Kalau dibawa-bawa namanya kan kasihan," ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement