REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wafatnya sutradara senior Chaerul Umam membuat Muhamamdiyah kehilangan. Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin menyebut almarhum adalah sosok budayawan muslim yang hanif.
"Beliau seniman yang berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran," ungkap Din dalam pesan singkat yang diterima ROL, Kamis (3/10).
Din mengenang, sosok yang pernah menduduki posisi ketua Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah itu memiliki semangat dakwah yang kuat. Hal tersebut terlihat dari film-film karya Chaerul yang penuh dengan nilai keagamaan dan dakwah. "Almarhum telah mengisi hidupnya dengan dakwah lewat seni."
Din mengungkapkan umat Islam di Indonesia kehilangan sosok terbaik dengan kepergian Chaerul Umam. "Bukan hanya umat, namun kita semua kehilangan dengan kepergiannya," Din mengatakan.
Chaerul Umam wafat Kamis (3/10) pukul 15.00 di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Chaerul dikenal dengan karya-karya film Islamnya seperti Fatahillah (1997), Ketika Cinta Bertasbih (2008), dan Ketika Cinta Bertasbih 2 (2009).