Sabtu 05 Oct 2013 05:03 WIB

Ngeri, Aksi Kejahatan Hipnotis Marak di Kota Ini

Hipnotis (ilustrasi)
Foto: www.indo-comunity.blogspot.com
Hipnotis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG---Aksi kejahatan dengan cara menghipnotis korbannya akhir-akhir ini kembali marak di sejumlah pusat keramaian dan perbelanjaan di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Berdasarkan data pengaduan masyarakat yang dihimpun di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Kepolisian Resort Kota (Polresta) Palembang, Jumat, dalam sebulan terakhir sedikitnya terdapat lima kasus kejahatan hipnotis.

Salah seorang korban kejahatan hipnotis Apriani menjelaskan, dia mengalami aksi kejahatan itu ketika mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan atau mal di kota ini pada 22 September 2013. Aksi kejahatan itu telah dilaporkan kepada petugas SPK Polresta Palembang, namun hingga sekarang belum ada informasi mengenai perkembangannya apakah pelaku sudah tertangkap atau belum, kata dia.

Dijelaskannya, kejahatan yang menimpa dirinya itu diawali adanya seseorang yang berpura-pura menanyakan alamat suatu tempat dan berlanjut pembicaraan lainnya yang akhirnya tanpa disadari kartu anjungan tunai mandiri (ATM) diberikan kepada pelaku berserta nomor PIN-nya.

Akibat aksi kejahatan itu, dirinya mengalami kerugian sebesar Rp12,8 juta karena pelaku menguras isi tabungannya menggunakan kartu ATM yang diberikan kepada pelaku di bawah pengaruh sihir atau hipnotis, katanya.

Menanggapi maraknya aksi kejahatan hipnotis akhir-akhir ini, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polresta Palembang Kompol Djoko Julianto menegaskan, pihaknya akan menyelidiki semua kasus yang dilaporkan masyarakat dan berupaya segera menangkap pelakunya.

Untuk mengantisipasi terus bertambahnya korban aksi kejahatan itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh warga kota agar meningkatkan kewaspadaan jika berada di pusat keramaian dan perbelanjaan yang menjadi tempat pelaku hipnotis beraksi. "Modus operandi kejahatan hipnotis biasanya dilakukan dengan cara berpura-pura menanyakan sesuatu, menjadi seseorang yang bisa mengobati suatu penyakit sebagai sarana mempengaruhi targetnya dengan sihir yang dapat membuyarkan konsentarsi pikiran atau melemahkan logika," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement