Sabtu 05 Oct 2013 02:27 WIB

Seluruh Pohon Pisang di Kawasan Utara akan Diimusnahkan

Red:
Penyakit pada pohon pisang
Penyakit pada pohon pisang

PERTH -- Pemerintah Kawasan Utara Australia mengumumkan program nasional gabungan untuk mengatasi penyakit bintik pada pisang yang menjadi komoditas andalan di daerahnya tersebut.

Untuk mendukung pelaksanaan program nasional gabungan ini, pemerintah Kawasan Utara akan menggelontorkan uang 1.8 juta dolar AS hingga 2.8 juta dolar AS untuk program tersebut, menyusul merebaknya penyakit bintik-bintik pada pisang jenis Cavendish pada awal tahun lalu.

Rencana pemberantasan pisang berbintik ini akan melibatkan upaya penebangan seluruh pohon pisang dalam radius satu kilometer dari 9 kawasan yang terdampak.

Perkebunan pisang yang akan diberangus itu berlokasi di Howard Springs di area pedesaan Darwin dan dekat dengan Batchelor, sekitar 80 kilometer Selatan Darwin.

Menteri Industri Primer Willem Westra Van Holthe mengatakan satu-satunya perkebunan pisang swasta yang sudah teridentifikasi terdampak penyakit bintik ini akan menerima ganti rugi.

"Semua upaya akan dilakukan untuk memastikan pemilik perkebunan pisang menerima ganti rugi.”

Manager Kesehatan Tumbuhan dari Deperatemen Industri Primer, Stephen West mengatakan ada tekanan besar dari Queensland untuk melakukan aksi karena khawatir penyakit tersebut akan menular ke perkebunan komersil di kawasan tersebut.”

Ia mengatakan penyakit bintik pada pisang ini telah membuat penjualan pisang jenis Lady Finger penjualannya turun pada tahun 1990 lalu.

Namun penyakit ini merebak kembali dan mengenai pisang jenis Cavendish yang diyakini merupakan pertama kali terjadi di Australia.

Penemuan ini merupakan kemunduran bagi Kawasan Utara yang tengah berusaha  membangun kembali industri pisangnya.

Industri utama ini pernah terguncang hampir satu dekade lalu ketika penyakit Panama merebak dikawasan ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement