Ahad 06 Oct 2013 10:40 WIB

Pemberontak Tuareg Kembali ke Meja Perundingan

Kaum pemberontak Tuareg.
Foto: AP/David Guttenfelder
Kaum pemberontak Tuareg.

REPUBLIKA.CO.ID, QUADOUGOU -- Para pemberontak Tuareg dan Arab melanjutkan kembali perundingan perdamaian dengan pemerintah Mali sekitar sembilan hari setelah mereka menggelar pemogokan. Demikian kata juru bicara Sabtu.

Pengumuman akan mulainya kembali proses perdamaian terjadi setelah serangan granat, sebuah bom bunuh diri dan pertempuran baru mengguncang Mali utara setelah keputusan pemberontak untuk menarik diri dari pembicaraan pada 26 September.

Pembicaraan terutama akan membahas wilayah utara di mana mereka berjuang untuk otonomi.

"Kami menyatakan pencabutan suspensi kami pada partisipasi kami dalam proses perdamaian," Ibrahim Ag Mohamed Assaleh dari Gerakan Nasional untuk Pembebasan Azawad kepada wartawan setelah pertemuan di ibu kota Burkina Faso dengan Presiden Blaise Compaore yang menengahi pembicaraan.

"Keputusan untuk menangguhkan sementara partisipasi kami memungkinkan kami untuk terus melakukan dialog internal antara gerakan kami dan pertukaran klarifikasi yang bermanfaat dengan mediator."

Assaleh mengatakan dia juga berbicara atas nama Dewan Tinggi untuk Kesatuan Azawad dan Gerakan Arab Azawad.

Keluarnya pemberontak dari perundingan telah menjadi pukulan bagi harapan perdamaian abadi di negara Afrika barat yang bermasalah itu.Negara yang baru memilih presiden baru pada Agustus setelah 18 bulan krisis politik yang dipicu oleh kudeta militer pada Maret tahun lalu.

Pemerintah Mali telah menolak mentah-mentah untuk mempertimbangkan pemerintahan sendiri untuk wilayah utara yang terdiri gurun yang luas.

Sehari setelah proses perdamaian rusak, dua tentara Mali terluka oleh serangan granat di kubu pemberontak Kidal.

Kemudian diikuti dengan cepat sebuah serangan bom bunuh diri di kota lain utara, Timbuktu, menewaskan dua warga sipil dan melukai enam prajurit, menurut pemerintah.

Alqaidah di Maghrib Islam mengklaim bahwa 16 tentara tewas dalam serangan itu. Pertempuran baru juga pecah di Kidal di mana gerilyawan menyerang tentara.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement