Ahad 06 Oct 2013 16:47 WIB

Dua Destinasi Wisata NTB Dikembangkan untuk Kawasan Asia Tenggara

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Pulau Lombok
Foto: blogspot
Pulau Lombok

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA – Forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) menjadi momen penting bagi Indonesia untuk menggandeng investasi-investasi baru di sektor pariwisata berbasis lingkungan (ekowisata). Konferensi Tri Hita Karana memperluas kesempatan untuk dua destinasi wisata di Lombok dan Sumbawa untuk dikembangkan dalam proyek ekowisata untuk regional Asia Tenggara.

“Setidaknya ada dua lokasi di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sedang dikembangkan untuk menjadi eco region di kawasan Asia Tenggara,” kata Direktur Eksekutif Eco Region Indonesia, organisasi pengembang master plan pariwisata, John Higson di Nusa Dua, Bali, Ahad (6/10).

Kedua eco region NTB itu berlokasi di utara dan selatan NTB, yaitu Eco Region Tanjung Ringgit di Lombok, dan Eco Region Pulau Delapan. Higson mengatakan rencana induk (master plan) untuk Eco Region Tanjung Ringgit sudah selesai, sedangkan Pulau Delapan masih dalam tahap pengembangan.

Landasan pengembangan untuk kedua wilayah ini adalah pembangunan berkelanjutan dengan infrastruktur hijau. Bersama masyarakat dan investor, kedua wilayah yang tempatnya sangat indah ini akan segera dibuat ground breaking. Setidaknya, ada 10 pantai yang potensial memobilisasi ekonomi kawasan. Kawasan pertanian dan perikanan masyarakat setempat yang berkelanjutan menjadi wisata pendukung.

Higson mengakui tak mudah untuk berinvestasi pariwisata di Indonesia disebabkan panjangnya proses negosiasi di negara ini. Ia mencontohkan Swedia awalnya menghadapi permasalah serupa, namun terselesaikan setelah pemerintah berkomitmen membuat Undang-Undang (UU) Ekowisata.

“Jika Indonesia mengadopsi hal yang sama, dengan memiliki UU Ekowisata, maka permasalahan wisata berkelanjutan akan sejalan dengan industri lokal, serta mendorong banyak manfaat bagi masyarakat," papar Higson.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement