Senin 07 Oct 2013 14:00 WIB

Akil Tampar Wartawan, Pengamat: Memalukan dan Rusak Citra MK

Aksi Akil Mochtar menampar wartawan salah satu media cetak nasional usai diwawancara di depan kantor KPK, Jakarta, Kamis (3/10) malam
Foto: Media Indonesia/Metrotvnews.com
Aksi Akil Mochtar menampar wartawan salah satu media cetak nasional usai diwawancara di depan kantor KPK, Jakarta, Kamis (3/10) malam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat komunikasi Universitas Sumatra Utara, Prof Suwardi Lubis meminta organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat maupun Aliansi Jurnalis Independen (AJI) melayangkan protes keras dan tuntutan hukum pada mantan ketua MK, Akil Mochtar yang sudah menampar seorang jurnalis.

Bahkan, jelasnya, perlakuan kasar Akil sangat keterlaluan dan dianggap di luar batas kewajaran. Para wartawan harus kompak dan solid menghadapi aksi kekerasan tersebut.

"Sebagai Ketua MK, tidak perlu mempertontonkan arogansi di depan publik. Ini sangat memalukan dan merusak citra MK," ucapnya di Medan, Ahad (6/10).

Selain itu, jelasnya, tindakan yang dilakukan Ketua MK, tidak terpuji dan dengan sengaja mengasari wartawan yang sedang melaksanakan tugas jurnalistik. "Jadi, dalam ketentuan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, dan wartawan tersebut tidak boleh dilecehkan maupun dianggap sepele," kata Suwardi.

Para wartawan yang ada di tanah air ini diharapkan tetap kompak dan bersatu dalam menghadapi insiden yang dialami salah seorang rekan pers. Apalagi, jelas Suwardi, perbuatan yang memalukan itu dilakukan seorang pejabat tinggi di lingkungan MK.

"Semestinya Ketua MK, tidak bersikap seperti itu kepada wartawan yang selama ini dianggap sebagai mitra kerja," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement