REPUBLIKA.CO.ID, KAZAN – Republik Tatarstan, Rusia, sangat tertarik memasukkan perbankan syariah dalam sistem keuangan mereka. Republik Tatarstan pun ingin mempelajari sistem perbankan syariah tersebut dari Malaysia.
Duta Besar Malaysia untuk Rusia, Datuk Zainol Abidin Omar mengatakan rencana tersebut sedang dibahas di tingkat pemerintah federal yang memegang kontrol keuangan dan moneter dan berada di bawah Pemerintah Federal Rusia. Dia menyebut Kedutaan Besar Malaysia bersama-sama dengan instansi terkait akan membantu Pemerintah Tatarstan menerapkan sistem perbankan syariah di wilayahnya.
Tatarstan juga tertarik dengan keberhasilan Malaysia dalam penerbitan sukuk, terutama untuk proyek-proyek di sektor konstruksi. Ini akan menjadi kesempatan bagi Tatarstan dan Malaysia untuk bertukar pengalaman berkaitan dengan penggalangan dana melalui sukuk. Seperti diketahui, Malaysia adalah pemain terbesar dalam pasar sukuk.
“Kami sedang intensif membahas hal itu. Kalau ini berhasil, kita akan dapat melihat pelaksanaan perbankan syariah di Tatarstan. Bukan perubahan total dari perbankan konvensional ke syariah, tapi nanti masyarakat dapat memilih akan bertansaksi secara syariah atau konvensional,” kata Zainol seperti dikutip Business Times, baru-baru ini.
Dia berujar pembicaraan serius sedang dilakukan secara internal Pemerintah Federal Rusia untuk memutuskan sejauh mana sistem perbankan syariah yang akan digunakan. Tatarstan merupakan salah-satu wilayah Rusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Saat ini ada sekitar 3,8 juta penduduk Muslim di Tatarstan.