Senin 07 Oct 2013 13:59 WIB

Pemerintah Perkirakan Konsumsi BBM di Bawah Kuota

BBM Bersubsidi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
BBM Bersubsidi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi sampai akhir 2013 berada di bawah kuota APBN Perubahan yang ditetapkan 48 juta kiloliter. Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan, sampai akhir 2013, pihaknya memprediksi konsumsi BBM subsidi mencapai 47,4 juta-47,5 juta kiloliter. "Masih di bawah kuota APBN sebesar 48 juta kiloliter," katanya di Jakarta, Senin (7/10).

Menurut dia, per jenis BBM, konsumsi solar memang kemungkinan di atas kuota yang ditetapkan. Namun, untuk premium dan minyak tanah diperkirakan di bawah kuota sehingga secara keseluruhan juga lebih rendah dari 48 juta kiloliter. Susilo mengatakan bahwa penyebab konsumsi BBM subsidi di bawah target, antara lain kenaikan harga dan konversi ke biodiesel, selain juga penegakan hukum.

Vice President Fuel Retail Marketing PT Pertamina (Persero) Muchamad Iskandar mengatakan bahwa realisasi konsumsi BBM subsidi sampai September 2013 adalah 34,3 juta kiloliter. Realisasi itu naik satu juta kiloliter dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 33,3 juta kiloliter. "Sekitar tiga persen naiknya," katanya.

Kenaikan terbesar terjadi pada jenis premium yakni 4,4 persen dengan konsumsi sampai September 2013 sebesar 21,82 juta kiloliter, dibandingkan 2012 sebanyak 20,9 juta kiloliter. Disusul solar naik 1,4 persen dengan konsumsi 11,68 juta kiloliter, sementara pada tahun 2012 sebesar 11,52 juta kiloliter. Konsumsi minyak tanah turun 0,06 persen dari 0,88 juta menjadi 0,83 juta kiloliter.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement