REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangerang melakukan perbaikan Jembatan Pintu Air Sepuluh yang terletak di Jalan Sangego, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.
Target perbaikan selama dua bulan melalui tiga kali tahapan pembongkaran dengan kontrak Rp 7,1 miliar.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang, Herry C. Trunajaya memaparkan selama perbaikan akses menuju jembatan tersebut ditutup total. Penutupan dilakukan selama dua bulan mulai pada Sabtu (5/10) pukul 00.00 WIB hingga awal Desember.
"Pembongkaran ada tiga tahapan untuk bagian jembatan 20 meter pertama, 120 meter kedua, dan 20 meter terakhir," katanya pada Republika, Senin (7/10).
Jembatan tersebut memiliki panjang 120 meter dan lebar Sembilan meter. Namun dalam perbaikan ditambahkan 40 meter dengan catatan 20 meter untuk setiap ujungnya.
Herry mengatakan karena konstruksi bagian ketiga jembatan tersebut berbeda satu sama lain. Maka tahapan pembongkaran pun berbeda artinya untuk bagian jembatan 20 meter pertama terdiri dari komposit stressing baja.
Selanjutnya untuk bagian jembatan 120 meter kedua merupakan full jembatan rangkap baja. Sedangkan untuk bagian jembatan 20 meter ketiga terdiri dari rangkap baja tapi tanpa komposit stressing baja.
Menurut dia, pembongkaran pertama dilakukan pada bagian jembatan 120 meter kedua selama dua minggu. Pembongkaran didahulukan karena bagian badan jembatan tersebut harus dilakukan pembongkaran beton.
Selain itu, beton untuk free case pada bagian badan jembatan tersebut akan dipasang pertama. Bagian free case sejauh ini masih dalam proses pencetakan sehingga apabila sudah selesai akan langsung dipasangkan.
"Bagian 20 meter pertama dan terakhir memiliki beda tipe sehingga dalam eksekutornya harus hati–hati," ungkapnya.
Apalagi jembatan tersebut sudah berusia hampir 20 tahun sehingga memang sudah saatnya dilakukan perbaikan. Selain itu, untuk bagian rangka atas jembatan serta baut akan dilakukan pengecekan.
Hal itu untuk mengetahui apakah perlu dilakukan pergantian atau apabila masih layak hanya perlu dikencangkan.
"Kontraknya Rp 7,1 M, karena jembatan ini lebih panjang dari Jembatan Satria maka anggarannya lebih besar," tuturnya.
Sama halnya dengan perbaikan Jembatan Satria maka diupayakan akan selesai lebih cepat. Meskipun jadwal perbaikan ditargetkan selama dua bulan atau selesai pada awal Desember 2013.
Adapun upaya untuk mempercepat perbaikan tersebut adalah dengan jam kerja lembur. Jumlah pekerja sekitar 30 orang apabila nanti diperlukan tambahan maka dipertimbangkan.
Dia berharap selama pelaksanaan perbaikan akan berjalan lancar hingga waktu yang telah ditentukan. Sesuai intruksi dari Plt Wali Kota Tangerang agar perbaikan bisa selesai dan dipercepat dari jadwal. Hanya saja menurutnya dalam pelaksanaan harus sesuai dengan prosedur dan ketentuan tahapan perbaikan.