Senin 07 Oct 2013 14:32 WIB

Pejabat Konfirmasi Wanita Tunisia 'Jihad Seks' ke Suriah

Rep: Nur Aini/ Red: Djibril Muhammad
Jihad Seks
Foto: bersamadakwah.com
Jihad Seks

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Pejabat di Kementerian Dalam Negeri Tunisia mengonfirmasi ada wanita dari negaranya yang pergi ke Suriah untuk apa yang mereka sebut sebagai 'jihad seks'. Akan tetapi, jumlahnya hanya sedikit.

Pejabat yang berbicara dengan status anonim tersebut, membantah pernyataan pemerintah sebelumnya bahwa jihad seks meluas. "Paling banyak 15 wanita Tunisia pergi ke Suriah, sebagian besar untuk merawat para pejuang atau melakukan pekerjaan sosial," ujarnya dilansir Al-Arabiya, Senin (7/10).

Akan tetapi, dia tidak membantah beberapa di antara mereka memiliki hubungan seksual dengan militan saat berada di negara itu. "Empat di antara mereka kembali dari Suriah, dan satu orang hamil," ujarnya.

Dia mengatakan wanita yang hamil tersebut merawat militan dan memiliki hubungan seksual dengan mereka.

Pejabat itu juga mengatakan wanita dari Chechnya, Irak, Mesir, Prancis, dan Jerman juga pergi ke Suriah untuk jihad seks.

"Mereka menjadi target indoktrin dari internet dan sheikh asing," ungkapnya setelah mendapat informasi dari wanita yang kembali dari Suriah.

Lembaga swadaya masyarakat internasional di Tunisia mendesak pemerintah untuk mengatasi jaringan yang merekrut wanita muda untuk pergi ke Suriah.

Menteri Dalam Negeri sebelumnya mengatakan pihaknya mengawasi bandara untuk menghentikan pemuda Tunisia pergi ke Suriah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement