REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polrestabes Bandung akhirnya melimpahkan kasus penembakan terhadap tiga warga sipil ke Provost TNI-AU, Senin (7/10).
Pelimpahan ini dilakukan setelah Polrestabes melakukan penyidikan dan orang yang diduga sebagai pelaku adalah oknum TNI-AU, Koptu RBW, anggota Provost Mako Paskhas, Lanud Sulaeman, Bandung.
Sampai saat ini Koptu RBW masih dalam pengejaran dan dinyatakan buron.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Drs Sutarno, mengatakan, proses penyidikan kasus ini selanjutnya akan ditangani Provost TNI-AU. Meski demikian, kata dia, polisi tetap akan membantu TNI-AU dalam proses penyidikan kasus ini.
Ia mengatakan, pelimpahan penyidikan kasus ini terhitung mulai Senin (7/10). "Kita limpahkan penyidikannya mulai hari ini. Namun kita tetap akan terus berkoordinasi dengan TNI-AU," kata dia dalam keterangannya kepada para wartawan, Senin (7/10).
Dalam jumpa pers yang digelar di Aula Mapolrestabes Bandung, polisi memperlihatkan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) milik Koptu RBW, sembilan selongsong peluru, dan lima butir proyektil di lokasi. Hanya saja polisi belum bisa menyimpulkan jenis senjata yang digunakan pelaku untuk menembak tiga korbannya.
Akibat penembakan yang terjadi Ahad (6/10) di satu kamar kos, Gang Narpan, RT 04 RW 04 Kelurahan Situ Sauer, Kecematan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, seorang warga bernama Hendi Winardi alias Ele meninggal dunia. Dua korban lainnya, Mumung Supriatna serta Ade Kartika (sebelumnya ditulis Ade Mumu) mengalami luka tembak.