Selasa 08 Oct 2013 00:19 WIB

Rusia akan Liberalisasi Perdagangan LNG di Asia Pasifik

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dewi Mardiani
Pemimpin Ekonomi Rusia Presiden Vladimir Putin menyampaikan pidato kuncinya dalam dialog APEC CEO Summit 2013 di BICC, Nusa Dua, Bali, Senin (7/10/2013)
Foto: ANTARA FOTO
Pemimpin Ekonomi Rusia Presiden Vladimir Putin menyampaikan pidato kuncinya dalam dialog APEC CEO Summit 2013 di BICC, Nusa Dua, Bali, Senin (7/10/2013)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Presiden Rusia, Vladimir Putin, berencana untuk melakukan liberalisasi perdagangan gas alam cair atau liquid natural gas (LNG) ke sejumlah negara tujuan ekspor. Rusia merupakan negara produsen LNG terbesar di dunia.

Putin mengatakan, proyek terkait liberalisasi perdagangan LNG di Rusia sudah mulai dilakukan. Ada banyak perusahaan swasta dilibatkan, salah satunya adalah Gasprom.

“Kami sudah menyusun anggaran untuk mengembangkan Pelabuhan Laut Sabetta. Kami juga menginvestasikan saluran LNG langsung ke bagian utara lautan Rusia menuju Benua Eropa dan Asia,” ujar Putin dalam forum APEC CEO Summit 2013 di Bali, Senin (7/10).

Rusia berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dagang dengan sejumlah negara di Asia Pasifik. Dengan Cina misalnya, presiden yang baru saja berulang tahun ke-60 ini berkomitmen meningkatkan kerja sama perdagangan dari 87,5 miliar dolar AS saat ini menjadi 100 miliar dolar AS.

Dengan Cina, negara adidaya ini juga menjalin kerja sama energi atom, minyak mentah, dan gas alam. Kedua negara membangun dua unit pusat pengembangan kerja sama dengan membangun sistem pipeline raksasa. Pipeline tersebut akan diarahkan ke Samudra Pasifik dan akhirnya menuju ke Cina dan Korea Utara. Dua proyek ini diselesaikan dengan melibatkan asupan gas alam ke Cina.

Rusia juga melaksanakan beberapa proyek bidang hidro energi yang memungkinkan negara ini mengeskpor sebagian besar sumber daya listrik ke Asia Pasifik. Putin menyadari pentingnya sumber daya alam untuk menumbuhkan ekonomi di kawasan Asia Pasifik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement