REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- KPU Kabupaten Cirebon hingga kini masih terus melakukan penghitungan secara manual hasil pilkada Kabupaten Cirebon. Karenanya, belum dipastikan apakah pilkada berlangsung satu putaran atau dua putaran.
''Sekarang baru selesai di tingkat desa, tanggal 9 Oktober selesai di tingkat kecamatan, dan 12 Oktober dilakukan penghitungan di tingkat KPU Kabupaten Cirebon,'' terang Ketua KPU Kabupaten Cirebon, Iding Wahidin, Senin (7/10).
Iding mengungkapkan, jika berdasarkan hasil penghitungan belum ada satupun pasangan yang meraih perolehan suara 30 persen, maka pilkada akan berlangsung dua putaran.
''Kami akan menyerahkan hasil pleno ke Pemkab Cirebon, terutama untuk kesiapan anggaran pilkada putaran kedua,'' ujar Iding.
Iding menambahkan, untuk menggelar pilkada putaran kedua, mereka akan kembali melakukan pleno untuk menentukan tahapan-tahapan pilkada.
''Namun, tahapan pilkada putaran kedua nantinya akan lebih disederhanakan dibandingkan pilkada putaran pertama,'' tegas Iding.
Seperti diketahui, pilkada di Kabupaten Cirebon diikuti oleh enam pasangan calon pada Ahad (6/10). Adapun keenam pasangan itu, yakni Insyaf Supriyadi-Darusa, Sunjaya Purwadi-Tasiya Soemadi, Luthfi-Ratu Raja Arimbi, Nurul Qomar-Subhan, Ason Sukasa-Kusnandar dan Raden Sri Heviyana-Rakhmat.
Hasil hitung cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei menempatkan pasangan Sunjaya Purwadi-Tasiya Soemadi peraih suara terbanyak. Seperti hasil survei Parameter, pasangan nomor urut dua itu memperoleh 29,37 persen suara. Sedangkan hasil lembaga survei Komunal, pasangan tersebut mendapatkan 27,08 persen suara.
Sementara data dari perhitungan di Sekretariat Desk Pilkada Kabupaten Cirebon di Kantor Kesbanglinmas Kabupaten Cirebon, pasangan yang diusung PDIP itu mendapatkan 232.291 suara atau sekitar 25,57 persen.
Untuk posisi kedua perolehan suara, sejumlah lembaga survei mendapatkan hasil yang berbeda. Yaitu antara pasangan nomor tiga, Luthfi-Ratu Raja Arimbi dan pasangan nomor enam Raden Sri Heviyana-Rakhmat.
Berdasarkan survei Paramater, pasangan nomor tiga mendapatkan suara 19,42 persen dan pasangan nomor enam mendapatkan 18,22 persen suara.
Sedangkan survei yang dilakukan
Komunal, pasangan nomor tiga mendapatkan 18,39 suara dan pasangan nomor enam mendapatkan 21,45 suara.
Sedangkan berdasarkan data perhitungan di sekretariat Desk Pilkada Kabupaten Cirebon di Kantor Kesbanglinmas Kabupaten Cirebon, pasangan nomor tiga mendapatkan 155.834 suara atau 17,16 persen, dan pasangan nomor enam memperoleh 174.250 suara atau 19,18 persen suara.