Selasa 08 Oct 2013 06:33 WIB

Abah Anom, Ulama Berbagai Bidang

Abah Anom
Foto: http://aziachmad.files.wordpress.com
Abah Anom

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Afriza Hanifa

KH A Shohibulwafa Tajul Arifin, demikian nama lengkap kyai ternama Suryalaya, Abah Anom. Bukan hanya berkiprah mengajarkan agama masyarakat, Abah memberikan kontribusi besar di berbagai bidang dari pendidikan, pertanian hingga ekonomi.

Abah Anom lahir di Kampung Godebah, Suryalaya, Tasikmalaya pada 1 Januari 1915. Ia lahir ditengah keluarga pemuka agama. Sang ayah merupakan KH. Abdullah bin Nur Muhammad yang bukan lain merupakan pendiri Pondok Pesantren Suryalaya. Ibunya pun merupakan ustadzah, Hajjah Juhriyah. Tak heran jika Abah tumbuh menjadi muslim yang baik dan berpengetahuan agama luas.

Pendidikan umum pertama Abah dimulai di Ciamis, yakni di Verfolg School pada tahun 1923. Lulus darisana, abah melanjutkan sekolah menengah di sekolah islam tsanawiyyah di Tasikmalaya. Baru di tahun 1930, Abah serius menekuni ilmu agama. Ia berguru kepada seorang kyai di Cianjur untuk belajar bahasa arab dan fikih.

Rupanya Abah sangat giat dalam menuntut ilmu agama. Ia kemudian menjadi santri di beberapa pesantren, diantaranya Pesantren Jambudiapa, kemudian lanjut ke Pesantren Gentur, lalu Pesantren Cireungas di Sukabumi untuk menekuni tarekat. Setelah itu ke Pesantren Citengah di Ciamis. Abah bahkan sempat menimba ilmu hingga ke Pesantren Kaliwungu di Kendal dan Pesantren Bangkalan Madura.

Ilmu agamanya telah mapan. Namun Abah masih tertarik dengan pesantren. Ia kemudian belajar mengelola pesantren di Ponpes Cireungas Sukabumi. Namun abah juga tak pernah puas dalam menuntut ilmu dien. Oleh karena itu, ia pun bertolak ke Mekkah untuk memantapkan ilmunya.

Di Makkah, Abah belajar pada kiai asal Garut yang tinggal di Makkah. Abah juga menunaikan ibadah haji. Namun hanya tujuh bulan Abah tinggal di kota suci sebelum akhirnya pulang ke tanah air. Mengingat saat itu Abah telah beristri.

Sepulang dari Makkah, Abah pun membantu sang ayah mengelola Pesantren Suryalaya. Ponpes tersebut pun makin berkembang dibawah kepemimpinan Abah Anom. Abah juga mendirikan Yayasan Serba Bakti yang menanungi banyak sekolah formal dan sekolah Islam dari TK hingga Perguruan Tinggi.

Tak hanya di bidang pendidikan agama, menurut artikel biografi beliau dalam web resmi Ponpes Suryalaya disebutkan, Abah Anom juga ikut berjuang merebut kemerdekaan Indonesia. Abah pernah bergabung dengan TNI untuk menangani kelompok DI/TII.

Abah selama hidupnya juga mengabdi pada masyarakat. Ia juga mendapat banyak penghargaan dari pemerintah atas jasa-jasanya di berbagai bidang. Ia bahkan mendirikan 22 Inabah untuk panti rehabilitasi remaja korban narkotika dan telah berhasil menyembuhkan banyak para santri binaannya yang tergantung pada narkotika. Abah juga membangun irigasi hingga pembangkit tenaga listrik untuk menunjang perekonomian masyarakat.

Setelah banyak berkiprah bagi muslimin, Abah Anom wafat pada tahun 2011.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement