REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Penggunaan baja global diperkirakan akan meningkat 3,1 persen pada tahun ini, naik dari dua persen dibandingkan tahun lalu dan bertambah lagi 3,3 persen pada 2014. Sebuah laporan yang dirilis oleh Asosiasi Baja Dunia (WSA), kelompok 170 produsen baja, pada Senin (7/10) kemarin, mengatakan penggunaan global akan naik menjadi 1,475 miliar ton, naik 3,1 persen menyusul pertumbuhan dua persen pada tahun lalu.
Asosiasi memperkirakan peningkatan 3,3 persen menjadi 1,52 miliar ton pada 2014. "Negara-negara berkembang utama, khususnya India dan Brazil, belum berkinerja sebagaimana yang diharapkan terutama karena masalah struktural penting. Faktor-faktor ini telah menyebabkan kinerja permintaan baja lebih rendah dari yang diperkirakan di seluruh dunia, dengan Cina menjadi satu pengecualian," kata Jurgen Kerkhoff, Ketua Komite Ekonomi Worldsteel.
"Pada 2014, kami berharap untuk melihat berlanjutnya pemulihan permintaan baja global karena negara maju secara keseluruhan kembali ke pertumbuhan positif. Pada saat yang sama kami perkirakan pertumbuhan lebih lambat di China," tambah Kerkhoff.
Sementara Direktur Jenderal WSA Edwin Basson mengatakan kepada AFP, industri ini akan melalui fase yang sangat sulit. "Permintaan di banyak bagian dunia telah berkembang jauh lebih lambat daripada yang diantisipasi dan pada saat yang sama kita melihat bahwa kondisi produksi, dalam hal produktivitas, juga sulit di banyak bagian dunia," paparnya.
Menurut data industri, permintaan baja di Cina akan tumbuh enam persen pada tahun ini, tetapi hanya tiga persen pada 2014. Di Amerika Serikat, permintaan akan meningkat hanya 0,7 persen tahun ini setelah tumbuh 7,8 persen pada tahun lalu.