REPUBLIKA.CO.ID, GELSENKIRCHEN — Aksi rasisme semakin mudah ditemui di Serie A Liga Italia. Kasus terbaru menimpa pendukung Lazio di Liga Eropa melawan Legia Warsawa pada 19 September silam. Dampaknya, UEFA menjatuhkan sanksi kepada I Biancocelesti dengan larangan menggelar pertandingan tanpa penonton di Olimpico.
Pengalaman tidak enak juga pernah menimpa Kevin-Prince Boateng yang menjadi sasaran cemoohan pendukung lawan. Kepindahannya dari AC Milan ke Schalke 04 pada bursa transfer lalu disinyalir lantaran kecewa dengan maraknya tindakan rasisme di Liga Italia.
Meski begitu, Boateng ingin meluruskan pendapat bawah aksi rasisme tidak hanya identik dengan sepak bola Italia. Menurut dia, rasisme dilakukan hanya segelintir oknum penonton.
“Satu hal yang saya dapat katakan bahwa Italia adalah bukan Negara yang rasis,” katanya kepada Mediaset Premium kemarin. “Tentu saja ada beberapa orang idiot, tapi saya pikir itu dilakukan oleh hasrat ingin menang.”
Bintang timnas Ghana tersebut menyesalkan, mengapa masih saja ada orang yang bertingkah merasa benar dengan merujuk pada warna kulit. “Itu adalah firasat buruk. Pada saat seperti ini, Anda pikir mengapa pada 2013 masih melakukannya. Itu sesuatu yang salah!”