REPUBLIKA.CO.ID, Korea Utara telah menyiagakan militernya dan memperingatkan tentang konsekuensi-konsekuensi dahsyat, menanggapi rencana latihan militer yang dipimpin Amerika Serikat di dekat Semenanjung Korea.
Seorang juru bicara militer Korea Utara hari Selasa mengatakan kepada media pemerintah bahwa semua tentara telah diperintahkan siaga untuk dapat segera melancarkan operasi militer setiap saat. Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Kim Min-seok mengukuhkan bahwa militer Korea Utara berada dalam siaga tinggi.
Ancaman tersebut muncul sementara Amerika memindahkan armada kapal perangnya ke pelabuhan Busan, Korea Selatan, untuk melakukan apa yang disebut para pejabat sebagai latihan SAR rutin dengan angkatan laut Korea Selatan dan Jepang.
Pyongyang terutama marah atas keikutsertaan kapal induk bertenaga nuklir USS George Washington seperti dilansir situs VOA. Kantor berita resmi Korea Utara (KCNA) menerbitkan laporan yang mengklaim kapal itu mengangkut sedikitnya 100 bom nuklir.
Diperingatkan juga bahwa semakin dekat pasukan Amerika ke Korea Utara, semakin tak terduga pula akibat yang akan ditimbulkannya. Pyongyang kerap mengancam aksi militer sebagai tanggapan atas latihan bersama Amerika-Korea Selatan, tetapi hampir tidak pernah mewujudkannya.