Rabu 09 Oct 2013 08:44 WIB

Kebuntuan di Washington Tekan Terus Wall Street

Red: Dewi Mardiani
Wall Street
Foto: AP/ Louis Lanzano
Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street merosot dan imbal hasil obligasi jangka pendek melonjak pada Selasa, 8 Oktober atau Rabu (9/10) waktu Indonesia. Hal itu terjadi karena kebuntuan atas pengesahan anggaran dan peningkatan plafon utang AS mengambil korban lebih dalam di pasar keuangan.

Investor menjual berbagai saham teknologi tinggi terutama karena Presiden Barack Obama menegaskan sikapnya tentang negosiasi dengan Partai Republik, mengatakan ia tidak akan tunduk pada pemerasan.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 159,71 poin (1,07 persen) menjadi berakhir di 14.776,53. Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 20,67 poin (1,23 persen) menjadi ditutup pada 1.655,45, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq jatuh 75,54 poin (2,00 persen) menjadi 3.694,83.

Para investor juga menjual obligasi jangka pendek, mengirimkan imbal hasil pada surat utang negara (T-bill) satu bulan menjadi 0,31 persen, tingkat tertinggi sejak 2008, naik dari 0,15 persen pada Senin. Itu mencerminkan meningkatnya kegelisahan tentang potensi bagi pemerintah untuk mengalami gagal bayar (default) pada beberapa kewajibannya, jika plafon utang tidak dinaikkan pada tenggat waktu 17 Oktober.