REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, mengatakan Inggris dan Iran masing-masing akan menunjuk seorang diplomat non-residen untuk memperbaiki hubungan yang terputus setelah serangan terhadap kedutaan besar Inggris di Teheran pada 2011.
"Kedua negara kita sekarang akan menunjuk wakil non-residen yang bertugas mengimplementasikan pembangunan hubungan termasuk langkah sementara menuju pembukaan kedua kedutaan kami," ujar Hague kepada parlemen Inggris dilansir Al-Arabiya edisi Selasa (8/10).
Hague mengatakan dalam beberapa bulan mendatang kemungkinan ada perkembangan signifikan dalam hubungan Inggris-Iran meski ada perdebatan terkait program nuklir Iran. Akan tetapi, saat Hassan Rohani terpilih jadi presiden, harapan melunaknya hubungan Iran dan negara barat terangkat.
Meski demikian, Hague mempringatkan masih ada beberapa perdebatan dan Iran butuh membuat perubahan substantif atas program nuklirnya jika ingin Barat meringankan sanksinya. "Dengan tidak adanya perubahan yang mendasar terhadap kebijakan ini, kami akan terus mempertahankan sanksi yang kuat," ujarnya.