Rabu 09 Oct 2013 18:59 WIB

Timnas U-19 Siap Bongkar Taktik 'Parkir Bus' Filipina

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Fernan Rahadi
 Pemain timnas U-19 Indonesia melakukan selebrasi usai mencetak gol saat laga grup G kualifikasi Piala Asia (AFC) U-19 melawan Laos di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10) malam. (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Pemain timnas U-19 Indonesia melakukan selebrasi usai mencetak gol saat laga grup G kualifikasi Piala Asia (AFC) U-19 melawan Laos di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10) malam. (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia U-19 enggan membusungkan dada meskipun memetik kemenangan telak empat gol tanpa balas atas Laos pada laga perdana kualifikasi Grup G Piala Asia. Skuat Garuda Jaya harus bisa tampil lebih tajam ketika akan berhadapan dengan Filipina pada laga kedua di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (10/10) malam.

Filipina akan menjadi tantangan berat bagi Evan Dimas dan kawan-kawan. Tim asuhan Marlon Manos Maro itu menerapkan strategi super defensif untuk meredam agresivitas tim lawan. Sedangkan untuk menyerang, Filipina mengandalkan kecepatan balik lewat kecepatan pemain sayapnya.

Itu sangat terlihat jelas ketika Filipina menjalani laga perdana melawan juara bertahan Korea Selatan, Selasa (8/10). Hampir sepanjang pertandingan, Filipina menumpuk sembilan pemainya di barisan pertahanan.

Strategi 'parkir bus' tersebut pun terbukti jitu pada babak pertama. Korsel sempat dibuat repot dengan tebalnya tembok pertahanan Filipina. Korsel  akhirnya lebih banyak mendapatkan peluang melalui tendangan spekulasi dari luar kotak penalti.

Tim yang sudah 12 kali juara Piala Asia itu baru bisa mencetak gol pada menit ke-27. Itu pun berawal dari tendangan bebas yang tak mampu ditangkap dengan baik oleh kiper Filipina yang kemudian disambar gelandang Korsel Park Inhyeok untuk membuka keunggulan.

Korsel baru bisa menemukan celah untuk membongkar lini pertahanan Filipina pada babak kedua setelah memasukkan striker Hwang Hee Chan yang memiliki kemampuan individu mumpuni. Pemain bernomor punggung itu mencetak Hattrick untuk memastikan kemenangan timnya dengan skor empat gol tanpa balas.

Pelatih timnas U-19 Indonesia Indra Sjafri mengaku harus memutar otak untuk menemukan strategi jitu guna menghadapi permainan bertahan ala Filipina. "Filipina main sepak bola negatif dengan menerapkan strategi compact defense. Tapi kami sudah punya kisi-kisi permainan yang akan diterapkan," kata Indra Sjafri.

Pertama, ungkap Indra, dirinya harus menurunkan pemain yang memiliki kemampuan individu untuk berduel satu lawan satu di baris pertahanan lawan. "Ini penting untuk menciptakan peluang," Indra menambahkan.

Selain itu, Indra meminta anak-anak asuhnya untuk lebih sabar memainkan bola dari kaki ke kaki. Harapannya hal tersebut dapat memancing para pemain Filipina untuk maju kedepan sehingga menciptakan ruang untuk para pemain Indonesia menggencarkan serangan.

Sedangkan untuk menangkal serangan Filipina, Indra meminta timnya mewaspadai pergerakan winger Nikko Ralph De Arce Benedicto. Pemain bernomor punggung 11 itu merupakan tumpuan Filipina dalam melakukan serangan. "Pemain itu patut diwaspadai. Dia memiliki kecepatan," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement