REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim mengungkapkan jika Amerika Serikat gagal bayar utang maka dampaknya akan menghancurkan ekonomi dunia. Dampak itu terutama akan dirasakan orang miskin.
Pemerintah AS telah menutup sebagian layanan pemerintahan federal karena tidak disepakatinya anggaran baru dengan parlemen.
Namun, AS juga dibayangi kekhawatiran tidak bisa membayar utang jika politisi gagal menyepakati batas atas penerbitan surat utang. AS tidak akan lagi memiliki dana untuk membayar utang pada pertengahan Oktober.
Kim mengatakan krisis utang memiliki potensi menghancurkan dengan ancaman gagal bayar sebagai kekhawatiran terbesar.
Semakin AS tidak bisa membayar utang, dampak yang lebih besar akan dirasakan warga miskin seperti petani padi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, ataupun anak muda di Timur Tengah yang ingin memulai bisnis. Ini karena biaya modal akan naik.
"Kita sering lupa itu memiliki dampak langsung kepada orang paling miskin," ujar Kim dikutip CNN, Kamis (10/10).
Bank Dunia mempersiapkan rencana darurat untuk mendukung negara-negara miskin jika krisis utang AS berdampak pada pasar global. "Kami siap bergerak...untuk mendukung negara-negara miskin," ujarnya.