Kamis 10 Oct 2013 17:48 WIB

PNS Palestina Terancam Tak Rayakan Idul Adha

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Hewan kurban (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Hewan kurban (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Pemerintahan Hamas di Palestina mengalami kesulitan keuangan setelah Mesir menghancurkan jaringan bawah tanah yang sering digunakan untuk mengirimkan makanan, bahan bakar, dan senjata.

Krisis keuangan itu mengancam ribuan pegawai negeri sipil setempat tidak digaji penuh untuk merayakan Idul Adha pekan depan. Mesir membuat kampanye untuk menghancurkan terowongan untuk penyelundupan senjata dan barang lain ke Jalur Gaza yang sebagian diblokir Israel. Mesir menuduh Hamas membantu militan Muslim di gurun Sinai.

Hamas yang membantah tuduhan tersebut mengatakan pendapatan dari pajak melewati terowongan itu kini tidak ada. Bulan lalu, Hamas hanya membayar 77 persen dari 25 juta dolar AS pembayaran untuk 50 ribu PNS Gaza. Mereka mengatakan akan membayar upah khusus 1.000 shekel kepada PNS menyambut Idul Adha.

Namun, belum ada pernyataan gaji September akan penuh dibayar bulan ini. "Apa yang kita harapkan dari hari ceria dan bahagia akan menjadi mimpi buruk, bencana, karena kami tidak bisa merasa bahagia, " ujar PNS, Muhammad Khalil dilansir Al-arabiya.

Selama Idul Adha, warga Muslim mengorbankan kambing atau sapi untuk kemudian dagingnya dibagi kepada warga miskin. warga Arab juga banyak yang membelikan anaknya baju baru. Namun, Khalil yang memiliki enam anak hanya menerima gaji 1.700 shekel pada Agustus lalu dan tidak cukup untuk membayar tagihan listrik dan air.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement