REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarat Sirait menilai, pernyataan Megawati Sukarnoputri tentang perlunya Indonesia memiliki calon presiden perempuan jangan diartikan sebagai sinyal dukungan kepada kandidat capres tertentu.
Karena, ujarnya, pernyataan itu lebih mengarah pada dorongan agar kaum perempuan mampu mengaktualisasikan diri di berbagai aspek kehidupan. "Tidak ada hubungannya dengan sinyal," kata Maruarar ketika dihubungi Republika, Kamis (10/10).
Megawati dinilai ingin membangun kesadaran kaum perempuan untuk berpartisipasi aktif menyelesaikan problem kebangsaan. Dalam konteks itu, Megawati sebagai presiden perempuan pertama Indonesia ingin menyampaikan bahwa diskriminasi peran perempuan dan laki-laki sudah tidak ada lagi.
"Ibu Megawati pernah membuat sejarah sebagai presiden perempuan. Esensi yang mau dia sampaikan diskriminasi politik sudah selesai," ujar Maruarar.
Ketua Umum Taruna Merah Putih ini menyatakan, seluruh kader menghormati mandat yang dipegang Megawati dalam menetapkan capres-cawapres PDI Perjuangan. Karena mandat itu diberikan kepada Megawati melalui mekanisme kongres yang demokratis. "Itu keputusan bulat dari hasil musayawarah mufakat," katanya.