REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Partai Republik Amerika Serikat menawari Presiden Barack Obama batas penerbitan surat utang jangka pendek untuk menghindari gagal bayar.
Juru bicara Parlemen dari Republik, John Boehner mengatakan mereka juga akan bernegosiasi dengan Gedung Putih untuk mengakhiri penutupan pemerintahan yang efektif pada 1 Oktober lalu.
Partai Republik bertemu Obama dan menggelar pembicaraan pada Kamis (10/10) petang waktu setempat. Otoritas memperingatkan risiko gagal bayar AS pada 17 Oktober mendatang jika AS tidak menaikkan batas atas penerbitan surat utang.
"Ini waktunya untuk negosiasi dan pembicaraan dimulai," ujar Boehner dikutip BBC.
Boehner mengatakan, tawaran peningkatan batas utang jelas dan tanpa tambahan syarat kebijakan. Waktu penerbitan surat utang dengan batas atas yang meningkat sampai 22 November.
Menanggapi tawaran itu, Sekretaris Media Gedung Putih, Jay Carney mengatakan, Presiden Obama senang dengan tawaran parlemen. Namun, Presiden tidak akan membayar tebusan untuk Republik.
Masalah batas surat utang membuat pasar bingung dan meningkatkan bunga untuk surat utang AS berjangka satu bulan. Tetapi pasar saham AS mengalami rebound pada Kamis waktu setempat karena adanya kemungkinan penyelesaian masalah di pemerintahan AS.