Jumat 11 Oct 2013 12:10 WIB

Bank Dunia: 400 Juta Anak Masih Hidup Dalam Kemiskinan

Pengentasan kemiskinan masih jauh panggang dari api (ilustrasi).
Foto: globalmuslim.web.id
Pengentasan kemiskinan masih jauh panggang dari api (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan parah di seluruh dunia, merosot tajam selama tiga dasawarsa terakhir. Namun, 400 juta anak masih hidup dalam kondisi yang sangat parah, yang memerlukan upaya penanggulang mendesak.

Kurang dari 721 juta orang yang hidup dalam kemiskinan parah pada 2010 dibandingkan dengan jumlahnya pada 1981. Catatan itu didefinisikan sebagai kurang dari 1,25 dolar AS per hari. "Namun jumlah tak proporsional anak kecil termasuk di antara mereka," kata Bank Dunia di dalam satu laporan yang disiarkan, seperti disadur AFP, Kamis (10/10).

Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim mengatakan, pihaknya telah menyaksikan gerakan bersejarah orang yang mengentaskan diri mereka dari kemiskinan selama tiga dasawarsa terakhir. "Namun jumlah anak yang hidup dalam kemiskinan tak meninggalkan keraguan, masih ada banyak tugas yang haru dikerjakan," kata Jim Yong Kim di dalam satu pernyataan.

Kami, kata Jim Yong Kim, dapat mencapai sasaran kita, mengakhiri kemiskinan dan mendorong kemakmuran bersama, termasuk pembagian kemakmuran itu dengan generasi masa depan, tapi jika kita bekerjasama secara mendesak. "Anak-anak tak boleh dibiarkan secara kejam hidup tanpa harapan, tanpa pendidikan yang baik, dan tanpa akses ke perawatan kesehatan yang berkualitas. Kita harus berbuat lebih banyak buat mereka," kata Kim.

Meskipun pengentasan orang miskin bergerak secara mencolok di negara yang berpenghasilan menengah seperti Cina dan India, negara dengan penghasilan rendah memperlihatkan kemajuan yang jauh lebih lamban.

Sebanyak 33 persen orang yang sangat miskin hidup di negara dengan penghasilan rendah pada 2010, sedangkan mereka berjumlah 13 persen pada 1981. Laporan itu dikeluarkan sebelum pertemuan pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional pada Jumat.

Laporan tersebut juga mendapati orang miskin pada 2010 sama buruknya dengan kondisi mereka pada 1981, dengan pengecualian India dan Cina.

"Rata-rata orang miskin di negara yang berpenghasilan rendah tinggal dengan penghasilan 78 sen per hari pada 2010, dibandingkan dengan 74 persen per hari pada 1981. Namun di India, penghasilan rata-rata orang miskin naik jadi 96 sen pada 2010, di bandingkan dengan 84 sen pada 1981. Sementara penghasilan rata-rata orang miskin di Cina naik jadi 95 sen, dibandingkan dengan 67 sen," kata laporan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement