REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kebakaran yang melahap rumah sakit ortopedi Fukuoka, pada Jumat (11/10) pagi menewaskan delapan pasien dan dua staf, kata media setempat, seperti dilansir Xinhua.
Semua korban meliputi tiga lelaki dan tujuh perempuan. Mantan direktur rumah sakit itu Tatsuhide Abe (80) dan istrinya Yuri (72) tewas, kata beberapa sumber di kantor polisi Prefektur Fukuoka. Ada 18 orang di bangunan empat lantai tersebut ketika api berkobar sekitar pukul 02.20 waktu setempat, tidak di antara mereka bisa menyelamatkan diri sendiri, sementara lima orang lagi menderita cedera, kata Kantor Berita Kyodo, dengan mengutip departemen pemadam setempat.
Kebakaran itu diduga telah berawal dari satu ruang perawatan di lantai pertama. Api dipadamkan dua-setengah jam kemudian. Rumah sakit tersebut tampaknya tak melakukan tindakan apa-apa untuk mengendalikan kebakaran, kata departemen pemadam. Pintu darurat dibiarkan terbuka, sehingga asap menyebar ke lantai dua dan lantai tiga, katanya.
Tetangga rumah sakit itu melaporkan mereka melihat asap tebal keluar dari bangunan tersebut dan mendengar teriakan minta tolong serta suara ledakan. Rumah sakit itu diinstruksikan agar meningkatkan keamanan dari kebakaran setelah penilaian pada Juni mendapati langkah keamanan kebakaran tidak memadai, kata Dinas Penanganan Bencana dan Kebakaran.
Pemeriksa pada saat itu mendapati minyak bertumpuk di satu kipas ventilasi dapur. Rencana untuk memperbaiki kondisi keamanan kebakaran di rumah sakit tersebut diajukan pada Juli tapi tak ada perbaikan yang dilakukan.
Rumah sakit itu, yang memiliki lima kamar dan 19 ranjang, berada di satu kabupaten permukiman-perbelanjaan sekitar satu kilometer di sebelah barat-daya JR Hakata Station. Rumah sakit tersebut juga menyediakan layanan rehabilitasi.