REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federal International Finance (FIF) mencatatkan penyaluran kredit hingga Rp 16 triliun sepanjang Januari-September 2013. Angka tersebut diklaim meningkat sekitar 11 persen jika dibandingkan pada periode sama tahun lalu.
"Kami menargetkan untuk dapat menyalurkan kredit hingga Rp 20 triliun sampai akhir tahun ini. Kalau melihat pencapaian sekarang, target mungkin bisa dicapai," ujar Direktur Marketing FIF, Djap Tet Fa di kantornya, Jumat (11/10).
Menurutnya, pembiayaan terbesar masih dikuasai oleh sektor sepeda motor baru dengan porsi 83 persen. Posisi kedua ditempati pembiayaan barang elektronik dan rumah tangga sebesar 10 persen. Sisanya, merupakan kue untuk pembiayaan sepeda motor bekas sebesar tujuh persen.
"Untuk pangsa pasar, terbanyak masih di Pulau Jawa, sebesar 60 persen. Sisanya di luar Jawa, 40 persen. Untuk Jawa itu, yang paling tinggi dari Jabodetabek," tambah dia.
Menurutnya, memang ada perubahan komposisi untuk pembiayaan di Jawa dan non-Jawa. Tahun ini, kinerja perusahaan malah menurun sekitar 13 persen untuk luar Jawa. Ini lantaran turunnya penjualan komoditas yang menjadi penyokong dana masyarakat luar Jawa.
Di Jawa, ujar dia, justru terjadi peningkatan pembiayaan. "Sehingga, secara total kita masih bisa mencatatkan kenaikan," ungkapnya.
Untuk meningkatkan penetrasi, perusahaan juga menambah titik poin pembayaran. Juga meningkatkan program promosi ke tingkat end user di diler-diler.