REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street naik untuk sesi kedua berturut-turut pada Jumat (11/10) atau Sabtu (12/10) pagi waktu Indonesia. Hal ini didukung meningkatnya optimisme tentang kesepakatan Washington guna mencegah gagal bayar (default) utang.
Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 111,04 poin (0,73 persen) menjadi 15.237,11. Indeks berbasis luas S&P 500 naik 10,64 poin (0,63 persen) menjadi 1.703,20, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 31,13 poin (0,83 persen) menjadi 3.791,87.
Kecemasan investor berkurang pada kemarin, lapor AFP, setelah para pemimpin Republik menawari Presiden Barack Obama perpanjangan jangka pendek dari otoritas pinjaman pemerintah AS sehingga mencegah kemungkinan gagal bayar utang.
Pada Jumat, masih belum ada kesepakatan, namun pasar tampaknya didorong oleh pembicaraan-pembicaraan selanjutnya. "Kemarin adalah seperti hari terbaik tahun ini dan hari ini adalah baik, diikuti dengan kuat," kata Greg Peterson, direktur riset investasi di Ballentine Partners.
"Setiap orang menghargakan bahwa kita akan memiliki beberapa jenis perjanjian," kata Anthony Conroy, seorang pedagang di BNY ConvergEx Group.
Musim laporan laba mulai sungguh-sungguh mengangkat pasar dengan laporan dari komponen Dow JPMorgan Chase dan Wells Fargo. Sebuah skor laporan tambahan akan mengikuti dalam beberapa minggu ke depan.
JPMorgan berakhir tak berubah setelah melaporkan kerugian kuartalan pertama sejak 2004 karena tuntutan hukum besar. Namun, kinerja yang mendasari bank cukup kuat dan mengalahkan harapan ketika item-item khusus dikeluarkan.