REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Sabtu (12/10), mengatakan ia sangat sedih oleh kematian seorang prajurit pemelihara perdamaian dalam serangan di Wilayah Darfur, Sudan, Jumat (11/10).
Sekretaris Jenderal PBB tersebut mengharapkan tindakan cepat oleh Sudan untuk menyeret para pelakukanya ke pengadilan.
"Sekretaris Jenderal sangat sedih saat mendengar kematian seorang pengamat militer Zambia dari Operasi Hibrid PBB-Afrika Utara (UNAMID) dalam satu serangan oleh beberapa penyerang yang tak dikenal dan bersenjata di El Fasher, Darfur Utara, kematin," kata satu pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ban, seperti dilansir dari Xinhua, Ahad (13/10).
"Sekretaris Jenderal menyampaikan simpati terdalamnya kepada keluarga prajurit pemelihara perdamaian yang gugur, Pemerintah Zambia dan kepada semua personel UNAMID," kata pernyataan tersebut.
Pada Juli 2007, Dewan Keamanan PBB mensahkan satu resolusi untuk membentuk operasi pemelihara perdamaian PBB-AU di Darfur (UNAMID) untuk menangani krisis kemanusiaan di wilayah Sudan Barat tersebut. Misi gabungan itu menggantikan misi sebelumnya yang dipimpin oleh Uni Afrika sendirian saja.