Ahad 13 Oct 2013 08:03 WIB

Timur Tengah Diminta Bebas dari Senjata Pemusnah Massal

Senjata pemusnah massal (ilustrasi).
Foto: creativecrash.com
Senjata pemusnah massal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran untuk Urusan Militer, Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi, Sabtu (12/10) mengatakan bahwa seruan-seruan geopolitik kemanusiaan untuk Timur Tengah adalah agar bebas dari senjata pemusnah massal (WMD).

Dia membuat pernyataan dalam konferensi nasional tentang Survei Geopolitik di Asia Barat yang disponsori oleh Universitas Payam-e Noor cabang Taleqan.

Para ahli dan penasihat, seperti dilansir dari IRNA, Ahad (13/10), menganjurkan pendekatan kemanusiaan untuk geopolitik untuk mengupayakan pemusnahan senjata pemusnah massal di seluruh dunia dan menyerukan memberikan perhatian dengan pemeriksaan Asia Barat Daya terutama Timur Tengah serta wilayah-wilayah pendudukan Palestina dan seluruh dunia.

"Geopolitik mengajarkan kita bagaimana memanfaatkan peluang geografis dan politik untuk mendukung kedaulatan nasional", kata Safavi.

Dia mengatakan bahwa geopolitik juga menyerukan untuk mengubah ancaman menjadi peluang, dan menambahkan bahwa manfaat geopolitik harus dimanfaatkan untuk membangun kekuatan nasional. Wilayah ini menikmati status budaya dan spiritual yang sangat luar biasa, karena telah menjadi tempat untuk munculnya agama-agama samawi, kata Safavi menambahkan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement