REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pengusaha terkenal Inggris, Sir Richard Branson memilih meninggalkan Inggris. Dia pindah secara permanen ke kepulauan Karibia yang dibelinya pada 1979.
Sir Richard akan melanjutkan pekerjaan amal dan filantropinya di pulau tersebut. Juru bicaranya mengkonfirmasi pengusaha itu memutuskan tinggal secara permanen di Pulau Necker di Kepulauan Virgin Inggris (BVI). Namun, dia membantah kepindahannya itu terkait dengan masalah pajak.
"Dia pindah ke sana lebih dari tujuh tahun lalu, namun tidak akan pensiun, dia menghabiskan 90 persen waktunya memulai pekerjaan non-profit dan mengumpulkan jutaan sumbangan melalui pidato dan kerjasama amal lainnya, " ujar juru bicara itu dikutip the Independent, Senin (14/10).
Dalam blog pribadinya, Sir Richard membantah dia pindah ke Karibia untuk membantu kesehatannya. "Tidak ada tempat lebih baik untuk tinggal aktif dan saya dapat bermain selancar layang-layang, selancar, tenis, berenang, pilates, dan hanya bermain," tulisnya.
Sir Richard membangun Virgin Records pada 1970 sebagai retailer rekaman. Dia kemudian membuat kerjasama dalam bisnis pesawat, kereta, ponsel, dan televisi. Dia berjanji memberikan setengah kekayannya, 3,5 miliar dolar AS berdasarkan Sunday Times, untuk amal ketika dia meninggal.