REPUBLIKA.CO.ID, ALQUDS -- Yayasan Hak Asasi Manusia (HAM) Tadhamun melaporkan beberapa pekan terakhir ini terjadi peningkatan luar biasa dalam serangan tentara penjajah Israel dan pemukim ilegal Yahudi terhadap pelajar dan sekolah Palestina.
Yayasan itu mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Ahad (13/10) bahwa serangan itu termasuk menyerbu sekolah dan menghancurkan isinya. Israel juga menahan dan menyerang pelajar.
Hal itu menunjukkan bahwa serangan pertama kali terjadi empat bulan lalu ketika buldoser penjaja Israel menghancurkan dinding dan taman Sekolah Azzun Atma di Qalqilya, Tepi Barat, untuk perluasan tembok pemisah rasis.
Tadhamun menambahkan pekan lalu telah terjadi serangan luar biasa saat puluhan pemukim ilegal Yahudi menyerbu Sekolah Jalud di Nablus, utara Tepi Barat, dengan melemparkan batu pada ruangan-ruangan kelas. Ekstrimis Yahudi itu juga menghancurkan enam kendaraan milik para guru.
Ratusan pelajar perempuan dari Sekolah Khader di Betlehem dan Sekolah Beit Dajan di Nablus menderita karena tentara penjajah Israel menembakkan granat gas air mata di sekolah mereka.
Pasukan penjajah juga membunuh seorang pelajar di Sekolah Budrus Samir, Ahmed Awad (17), pada Januari 2013 lalu setelah menembaknya di bagian dada.
Sementara itu, tentara penjajah Israel telah menyiapkan menara militer beberapa meter dari beberapa sekolah Palestina untuk menghalangi pelajar mencapai sekolah mereka.