REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI, I Gede Pasek Suardika berpendapat, Komisaris Jenderal (Pol) Sutarman cukup ideal dicalonkan sebagai kapolri.
Pernyataan itu dilontarkan Gede Pasek mengingat Sutarman sebagai calon tunggal Kapolri yang dipilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Sebelum memutuskan, Presiden itu kan sudah mempertimbangkan masukan dari masyarakat juga. Menghitung semuanya," ujar Gede Pasek usai rapat dengar pendapat antara Komisi III DPR dengan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) dan Kompolnas di gedung MPR/DPR RI Jakarta, Rabu (16/10).
Pasek berkata, Sutarman paling pas menggantikan Timur Pradopo karena ia sosok yang dapat terlepas dari kepentingan politik, dan hanya terfokus pada aktivitas utamanya.
"Dari hirarki dan kejenjangan beliau (Sutarman) itu figur yang paling pas, selain itu juga sosok yang netral," kata Gede Pasek.
Menurut Gede Pasek, Sutarman bisa menjadi seorang pluralis yang baik seperti Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Dia kan pernah jadi ajudan Gus Dur, jadi karena dia netral semua bisa menerima. Gus Dur itu kan figur yang pluralis, jadi warna-warna itu bisa ada di Sutarman," jelas Gede Pasek.
Selain itu, Gede Pasek melihat bahwa Sutarman memiliki ketegasan sesuai dengan yang seharusnya dimiliki oleh seorang penegak hukum, karena banyak kasus yang dapat ditangani oleh Sutarman dengan tegas dan responsif.