Rabu 16 Oct 2013 19:58 WIB

Figur Capres Signifikan Untuk Jaring Pemilih

Partai politik / ilustrasi
Foto: tst
Partai politik / ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat politik dari Universitas Indonesia Mulyana W. Kusumah menilai figur calon presiden signifikan untuk menjaring suara pemilih dalam pemilihan umum karena tanpa figur capres sulit bagi masyarakat memberi dukungan kepada partai politik.

"Wajar saja kalau masyarakat harus diberi tambahan keyakinan melalui figur yang akan dimunculkan sebagai capres. Jadi, bukan hanya wibawa parpol, melainkan juga capres yang akan diusung," kata Mulyana di Jakarta, Rabu.

Mulyana mengatakan bahwa para petinggi parpol dalam berbagai kesempatan telah mengungkapkan target perolehan suara dalam Pemilu 2014. Misalnya, Partai Demokrat 15 persen, Golkar 30 persen, PDI Perjuangan 27,2 persen, dan PKS 15 persen.

Sudah pasti, kata Mulyana, tak semua parpol dapat memenuhi target tersebut. Sebab, bila target semua parpol dijumlahkan, perolehan suara menjadi 182,3 persen.

"Hal ini tentu tidak mungkin, dan tidak akan?mengubah target yang telah ditetapkan berdasarkan kalkulasi faktual dan rasional," kata Direktur Seven Strategic Studies (7SS) itu.

Ia mengatakan bahwa volatilitas perolehan suara akan ditentukan dinamika politik nasional, faktor?internal parpol seperti manajemen, kepemimpinan, kapasitas caleg yang berkompetisi di dapil, daya tarik capres yang diusung, serta aksesibilitas pada sumber daya politik dan finansial.

Menurut Mulyana, perolehan suara parpol dalam pemilu 1999, 2004, dan 2009 dapat dikategorikan dalam empat kelompok, yakni parpol dengan perolehan suara relatif stabil (terus berada di tiga besar), parpol yang cenderung meningkat walau tidak signifikan, parpol yang menunjukkan tendensi menurun, dan parpol yang melonjak secara fenomenal.

"Dengan parameter tersebut, PDI Perjuangan, Golkar, dan Demokrat tetap akan berada di posisi tiga besar," kata Mulyana.

Menurut dia, parpol yang memiliki potensi?peningkatan peringkat dibandingkan pemilu lalu, antara lain Gerindra, sedangkan parpol dengan basis dukungan politik yang jelas tidak akan mengalami volatilitas mencolok.

"Satu hal pasti, dalam kondisi politik nasional sekarang, tidak akan ada parpol yang mengalami lonjakan perolehan suara fenomenal seperti Demokrat pada Pemilu 2009 yang meningkat?tiga kali lipat," kata Mulyana.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement