REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Korban tewas gempa di Filipina mencapai 140 orang hingga Rabu (16/10). Tim penyelamat berusaha mencapai wilayah yang terisolasi di pulau Bohol.
Sedikitnya 10 orang hilang di bawah reruntuhan rumah sakit umum, gereja, dan sebuah rumah di Kota Loon di Pulau Bohol, 630 km selatan Manila. Pulau itu diguncang gempa 7.2 SR pada Selasa lalu.
Gempa menyebabkan longsor dan kerusakan meluas pada infrastruktur di Bohol dan di dekat Cebu. Tiga juta orang mendapat dampak gempa. Sementara, 280 orang dolaporkan terluka. Badan Bencana Nasional melaporkan 90 orang tewas di Bohol.
Otoritas khawatir jumlah korban tewas akan bertambah. "Saya kira jumlahnya akan bertambah, kemarin sebagian komunikasi terputus," ujar Walikota Loon, Lloyd Lopez dilansir Emirates247, Rabu.
Sepertiga korban tewas dilaporkan di Loon, kota yang ditinggali 43 ribu orang. "Kami tidak bisa mencapai semua desa, banyak yang terputus, jalan terblokir," ujar Lopez.
Banyak warga yang mendapat dampak gempa menghabiskan malam di ruang terbuka termasuk pasien di beberapa rumah sakit di Cebu karena masih ada gempa susulan. Sebanyak 80 gempa susulan dilaporkan terjadi.
"Ada banyak gempa susulan, kami takut, " ujar seorang nenek, Elena Manuel.
Angkatan udara setempat membawa 11 ton bantuan untuk warga di Provinsi Bohol. Presiden Benigno Aquino berkunjung ke kota Tagbilaran di Bohol pada Rabu ini.