REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Jumlah korban jiwa akibat meluapnya air Sungai Mekong dan banjir bandang di Kamboja sejauh ini telah naik jadi 139, kata juru bicara pusat pemantau bencana, Rabu (16/10).
"Sedikitnya 139 orang, termasuk 60 anak, telah meninggal dan hampir dua juta orang jadi korban," Keo Vy, Juru Bicara bagi Komite Penanganan Bencana Nasional (NCDM), melalui telepon kepada Xinhua.
Selain itu, sebanyak 300.000 hektare tanaman padi telah terendam air, katanya. Ia menambahkan sebanyak 241 kilometer jalan nasional dan lebih dari 3.100 kilometer jalan kerikil telah terendam air.
"Sejauh ini, air telah surut di sebagian besar daerah yang kebanjiran," kata Keo Vy, sebagaimana dilaporkan Xinhua. "Jika tak ada hujan lagi, situasi akan kembali normal dalam waktu dua pekan."
Wakil Presiden NCDM Nhim Vanda mengatakan pada Senin (14/10) bahwa banjir tahun ini mengakibatkan kerusakan yang sama dengan yang terjadi pada 2011.
Menurut NCDM, banjir 2011 menewaskan sebanyak 250 orang dan menimbulkan kerugian sebesar 531 juta dolar AS, terutama kerusakan jalan dan tanaman padi. Banjir biasa melanda Kamboja antara Agustus dan Oktober. Tahun lalu, banjir menewaskan 14 orang.